Pengalaman Terbang Dengan AirAsia Banda Aceh – Kuala Lumpur AK 442
Bandara Internasional Iskandar Muda |
Kalau ini gak banyak yang perlu
diceritakan, karena memang sudah lumayan sering terbang antara Banda Aceh ke
Kuala lumpur, khususnya sejak AirAsia membukan penerbangan langsung dari KL ke
Banda Aceh. Tiba di Bandara sebenarnya kepagian, malamnya saya sudah telpon taxi dan minta di jemput jam 7 saja, karena dari rumah ke Bandara hanya sekitar 20 menit. Tapi orang taksi saranin jam 6.30 saja, karena belum ramai dan takut apa-apa di jalan. Rupanya dugaan saya yang benar, sampai di Bandara masih sepi, maklum hanya ada dua penerbangan sebelumnya yang sudah duluan lepas landas. jadinya setelah drop bagasi (karen sudah cek in online beberapa hari sebelumya). kami keluar lagi, cari makan. Dan disini saya sempat kesal, masa makan nasi bungkus dua biji (sama istri ya, bukan makan sendiri), plus dua air teh dan satu air mineral sampe 70 ribu, padahal kalo makan di warung samping rumah 30 ribu aja gak nyampe. Kakeuh lah.
Terminal VIP Bandara SIM |
Ruang Tunggu Bandara SIM |
Hari itu saya dapat pesawat AirBus A230 dengan nomor registrasi
9M-AQU. Info dari flightradar24 katanya pesawat ini abru berusia 4 tahun, jadi
lumayan muda untuk usia pesawat. Saya duduk di nomor 22E, tepat diatas sayap
pesawat. Seat nya seperti biasa, cukup standar, tapi lebih baik dibandingkan
Ryian Air (baca: pengalaman terbang ke Belgia dengan hanya 70 ribu rupiah).
Ini
penampakannya.
Take off nya juga cukup smooth,
kebetulan hari itu langit Blang Bintang ngak banyak anginnya, jadinya ya
lancar-lancar saja. Ini buktinya.
Sekitar 20 menit setelah diudara,
baru pramugarinya mendekat, membangikan makanan yang dan comfort kit yang sudah
saya pesan sebelumnya. Kalau makanan saya pesan dua jenis, nasi lemak dan nasi
biryani, karena memang istri juga ikut ke terbang ke KL hari itu, jadi bisa
berbagi dalam pesawat lah kira-kira, ini penampakan makanannya.
Nasi Lemak AirAsia |
Nasi Biryani AirAsia |
Sedangkan comfort kit sendiri
tidak saya gunakan dalam pesawat, karena memang penerbangannya cuma sekitar
1jam 30 menit, jadinya cuma dipakai buat makan dan leha-leha sebentar juga
sudah tiba. Comfort kit itu emang rencananya mau saya pakai nanti saat transit
di jeddah, yang memang trasitnya lumayan lama, yaitu sekitar 8 jam (baca:
pengalaman terbang dengan Saudia Airlines). Setelah sekitar 1 jam setengah
mengudara, pesawat akhirnya mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2
(KLIA2). Bandara yang baru dibangun khusus untuk penerbangan murah (AirAsia)
menggantikan bandara KLCC yang lumanya jauh dari bandara utama dan dulunya
dipakai oleh AirAsia. Landing AirAsia di KLIA2 juga sangat smooth, sila tengok video ini.
Tiba dibandara, mutar-mutar dulu hingga tiba di bagian imigrasi. Disana petugas imigrasi tidak nanya apa-apa, mungkin karena sudah lihat banyak cap imigrasi malaysia disana, jadi dianggap sudah sering kesana. Lepas dari imigrasi, langsung ke bagian bagasi. Keluar dari pengambilan bagasi, lanjut lagi ke tempat bus berhenti, cari bus untuk istri yang memang mau ke KL sentral. Harga bus hanya 11 ringgit dan hanya boleh dibeli di konter tiket. Setelah tiket dibeli, langsung ke bus, tunjukin tiketnya dan disuruh langsung naik kedalam bus, bagasinya mereka sendiri yang masukin kedalam bagasi.
Itu saja dulu kisah singkat naik
AirAsia Banda Aceh ke Kuala Lumpur. Selanjutnya nunggu sebentar dan lanjut naik
Saudia Arabia ke Jeddah dari KL.
Banyaknya makan 😎
ReplyDeletekan anda ikut bantu makan :)
Delete