Cerita Saat Boarding di Bandara
Sambil menunggu pesawat
boarding, saya memanfaatkan waktu untuk menghubungi istri di tanah air. Menyampaikan
kalau saya sudah di bandara dan akan terbang. Ya, insyaallah hari Kamis, saya
akan berkumpul lagi bersama keluarga tercinta. Istri senang sekali mengetahui
kabar ini. Kepulangan ini adalah pulang yang lama karena alhamdulillah, puji
syukur kepada sang Maha Kuasa, studi saya di Jerman telah usai.
Ingin sekali berkumpul
bersama istri dan anak, tinggal satu atap dan tidak terpisah-pisah lagi seperti
sekarang ini. Ya, hampir empat tahun kami tinggal beda benua. Sejak menikah
saya memang sedang melanjutkan studi di Jerman, istri tetap di Banda Aceh
karena bekerja di kampung halaman kami itu. Tetapi, long distance married tetap
bisa kami jalani dengan modal saling percaya dan tetap menjalin komunikasi.
Ah, kira-kira bagaimana
ya kabar istri dan anak gadis saya yang kini berusia 19 bulan? Dari percakapan
yang kami lakukan via skype, ia terlihat sudah besar, gigi geliginya sudah
hampir memenuhi seluruh gusinya, ia juga sudah mulai berbicara dan kosa katanya
mulai banayak. Rindu sekali pada dua cewek tersebut. cewek-cewek yang menjadi
penyemangat bagi saya untuk segera menyelesaikan pendidikan secepat mungkin.
Setelah menghubungi
istri, saya pun browsing di internet. Internet di bandara sangat kencang. Cap cus...
ah, enggak kebayang bagaimana internet di kampung nanti. Dari cerita istri, koneksinya
masih seperti dulu, lambat. Sudah saya sarankan untuk memasang internet di
rumah, tapi petugas surveynya tidak kunjung datang, begitu jelas istri. Ya sudahlah,
yang penting saat ini saya bisa pulang dengan selamat dan berkumpul dengan
keluarga.
Sambil berselancar di
dunia maya, saya melihat sangat banyak toko online yang bertebaran di jagad
ini. Syukurnya semuanya sudah berbentuk e commerce sehingga keamanan pembeli
semakin terjamin. Istri saya termasuk salah satu penikmat belanja online. Baju putri
kami dan baju saya sering ia beli lewat toko online ini. Ada yang sesuai dengan
deskripsi, ada juga yang mengecewakan. Rata-rata yang engga sesuai itu bajunya
sendiri, sering kekecilan.
Saat membuka-buka toko
online, ternyata banyak sekali toko yang jual busana muslim wanita. Wanita memang
menjadi target utama para pedagang, soalnya cepat kalap mata. Contohnya saja
istri saya, hehehe. Pantang dapat notifikasi di email kalau toko-toko tertentu
sedang diskon, langsung deh add to chart barang
yang dipangkas harganya. Memang sih, belanja online itu lebih hemat
waktu. Enggak masalah juga kalau tulan rusuk saya itu suka belanja, yang
penting dia senang dan ada uang. Kalau enggak, bengek abang, dek. Hehehe
Well, saya harus segera masuk ke dalam kabin pesawat nih. sekian dulu ya postingan saya. Sampai jumpai postingan berikutnya di tanah air.
Post a Comment