Tampil Beda: Blogger Gathering di Rumah Sakit Jiwa
Berpose didepan gedung RSJ |
Kalau biasanya para blogger melakukan acara gathering di kafe, pantai atau rumah salah satu blogger, maka hal itu bisa dibilang hal yang biasa. Beda ceritanya dengan para blogger Aceh yang tergabung dalam gaminong blogger; kita melakukan hal yang bisa dibilang luar biasa, karena gatheringnya di Rumah Sakit Jiwa
(RSJ). Kenapa harus di RSJ? Adakah membernya yang sakit jiwa? atau sudah tak
punya lagi ide untuk menulis, sehingga harus mencari inspirasi hingga ke RSJ?
Tidak juga, tapi memang bukan blogger Aceh namanya kalau tidak mau tampil beda.
Semuanya
berawal dari diskusi santai minggu lalu di warkop solong ulee kareng. Awalya
hanya diskusi mengenai berbagai issu dalam dunia blogging, tapi belakangan
nyerempet ke pasien jiwa. Nah kalau sudah begini biasanya giliran saya yang
dominan bicara. Seperti biasa, kalau ada yang sebut "orang gila"
saja, pasti udah ada yang ketawa. "Ngebayangin perilaku mereka aja udah
bikin ketawa bang, apa lagi ngeliat langsung, bisa ketawa seharian saya", aku
seorang kawan. Dari diskusi tersebut, banyak pertanyaan yang berkaitan dengan
pasien jiwa muncul ke permukaan. Ada juga yang langsung mengaku kalau sebagian
besar mereka katanya belum pernah masuk kedalam komplek RSJ. Nah, dengar yang
beginian, jadinya saya tantang mereka, "gimana kalau sabtu depan kita berkunjung
ke RSJ sekali?” tanya saya, yang langsung disahuti dengan "OK" oleh
sebagian besar dari mereka. Dan hari ini kita berkunjung kesana.
Tiba di komplek rumah
sakit, saya lihat tak ada kecemasan yang berarti di wajah kawan-kawan. Apakah
mereka sudah familiar dengan pasien? Wallahu a’lam, hanya mereka yang tau. Tapi
saya yakin, sebagian besar belum pernah kesini, terbukti begitu masuk ada yang
langsung senyum senyum, dan ada juga yang kaget, “gede juga rumah sakitnya ya
bang?” tanya salah satu dari mereka. Didalam saya biarkan mereka berinteraksi
dengan pasien yang tidak di kurung, ya, sebagian kecil pasien yang
baru masuk atau masih bingung memang harus di kunci dulu dalam ruangan, baru
setelah keadaan tenang, mereka dibiarkan lepas diluar.
Diskusi juga dengan ibu perawat: "gimana sih pasien disini bu?" |
Sambil jalan di gang
rumah sakit, ada pasien yang mendekat, dan langsung akrab dengan salah seorang
blogger, “abang ini lulusan akmil ya?” atau “abang juga mau surat sakit jiwa
seperti saya?” enak lho bang punya surat ini, kita bebas melakukan apa saja,
karena kita gila, hahaha” tawar salah seorang pasien, yang membuat kita
berkerut dahi.
Hari itu memang hari
sabtu, jadi tidak banyak kegiatan yang dilakukan pasien, sebagian tertidur
pulas dalam ruangan, sebagian lagi mondar mandir di luar kamar, mencari
“mangsa” untuk diminta uang seribu atau rokok sebatang. Padahal kalau hari
biasa, jam segini biasanya pasien baru selesai senam, selesai aktivitas
kelompok atau sebagainya. “jadinya mereka gak gini selalu kan bang?” tanya
selah seorang kawan memastikan.
Pasien yang masuk ke rumah
sakit jiwa memang beragam, mulai dari yang kaya hingga yang sangat kurang
mampu, mulai dari yang tak sekolah, hingga yang sudah S2, mulai dari orang
biasa, hingga pejabat negara, keturunan ulama, dan sebagainya. Jadi kalau masuk
rumah sakit jiwa, jangan heran kalau ketemu pasien yang lebih jago bahasa Jepannya dibandingkan perawat atau dokternya. Jangan heran juga kalau ada
pasien yang lebih banyak tahu tentang agama dibandingkan psikolognya, bahkan
ada yang jago ceramah, bernyanyi atau “meueulaweut” hingga viewer di youtube
nya mencapai tiga jutaan. Kalah dengan jumlah viewer youtube saya, seperti pasien
berikut.
Bagi saya sendiri, yang
terpenting dari kunjungan kawan-kawan blogger ini adalah, agar mereka bisa
mengubah persepsi, bahwa penderita gangguan jiwa tidak berbahaya, suka memukul,
membakar rumah, dan sebagainya seperti yang sering dipersepsikan sekarang
terhadap mereka. Bahkan sebaliknya, pasien jiwa adalah kelompok orang yang
paling sering menderita karena ulah kita yang “normal” ini. Mereka selalu jadi korban olok-olok, korban
ejekan, korban pemukulan, korban pemasungan, bahkan ketika sakitpun, keluhan
mereka sering tidak digubris, tidak heran kalau riset membuktikan bahwa pasien
sakit jiwa lebih cepat meninggal 10 hingga 20 tahun lebih awal dibandingkan
orang normal, umumnya karena begitu banyak sakit fisik yang tidak bisa mereka
ungkapkan, atau saat mereka ungkapkan, sering tidak diperhatikan atau diobati.
Ingat, mereka juga manusia, sama seperti kita.
Hal lain yang saya
harapkan dari kunjungan kemarin adalah, agar kawan-kawan blogger tidak lagi
menyebut mereka dengan kata “orang gila”, karena kata tersebut sebenarnya
adalah bentuk stigma terhadap mereka. Kalau mau, sebut saja orang
sakit jiwa, atau ODGJ, orang dengan gangguan jiwa.
"Ini tempat tidur saya pak" sebut pasien bangga! |
Dan yang paling kontras
dari kunjungan kemarin adalah, dari 500 –an lebih pasien yang sedang dirawat di
RSJ, kami hanya menemukan satu pasien yang sedang dikunjungi oleh keluarganya,
padahal hari sabtu bisa dibilang hari libur yang biasa digunakan orang kita
untuk membezuk kerabat yang sedang sakit. Hal ini sangat kontras dengan keadaan
di Rumah sakit umum zainal abidin, yang letaknya hanya sekitar 200 meter di
depan RSJ, yang kari itu kami lihat parkirannya penuh dengan mobil keluarga
yang membezuk keluarga, sahabat, dan kenalan mereka yang sedang diopname di
rumah sakit, kenapa ke RSJ gak ada yang bezuk? Bukankah mereka juga manusia
yang butuh kasih sayang dan perhatian? Bagaimana kalau anda yang sakit jiwa dan
tidak pernah dibezuk oleh keluarga anda?
Ingat, mereka juga
manusia, sama seperti kita. Bedanya, mereka sedang dicoba dengan kesakitan,
sedangkan kita masih bisa berfikir secara sehat, itu saja. Yang lain hampir
semuanya sama.
Nah, buat blogger-blogger lain di Indonesia, berani tidak seperti kami
di Aceh, buat gatheringnya di RSJ?
Baca juga: 7 Hal Yang Saya Takutkan Saat Travelling Keliling Eropa
Wah terimakasih bang undangannya buat gathering di sini, banyak pembelajaran baru dan pengalaman tak terlupakan. Btw lihat videonya kok sedih ya 🙁
ReplyDeleteIya, semoga banyak pelajaran dari sana, walau cuma sebentar mutar2nya :). Iya ya, sedih juga nonton videonya, padahal udah sering nonton..
DeleteAlhamdulillah.. Mendarat di blog bang Tunis. Makasih banyak kesemlatan kemaren bang, luar biasa ketemu orang2 hebat seperti kalian.
ReplyDeleteDi tunggu undangan nya kok mau kesitu lagi bang. Hehehe
benar mau kesana lagi? :)
DeleteAyo kita gathering lagi ke RSJ bg.
ReplyDelete