Sejarah Sanger: Si Kopi Susu Bodoh Asal Aceh
“Kita
akan ajukan agar sanger ini menjadi salah satu warisan khas Aceh, karena memang
sejak awal sanger ini adanya hanya di Aceh”, begitu sebut seorang pejabat
pemerintahan kota Banda Aceh dalam pidato sambutannya pada acara pembukaan
Banda Aceh Coffee Festival 2014 tanggal 18 November kemarin. Mendengar ucapan
ini, saya berkerut dahi, karena walau sudah sejak kuliah saya sudah minum
sanger ini, tapi baru sekarang saya sadar kalau sanger hanya ada di Aceh, atau
berasal dari Aceh.
Nah,
bagaimana sanger ini bisa muncul? Kenapa disebut sanger? Beberapa tokoh
pencinta kopi atau mereka yang berjualan kopi di sekitaran Aceh Besar dan Banda
Aceh angkat bicara. “Awalnya muncul sekitar tahun 90-an, saat itu ada pelanggan
yang minta dibuatkan kopi susu, dimana susunya sedikit, gulanya sedikit dan
kopinya banyak. Merespon permintaan seperti itu, pemilik kopi di kawasan Ulee
Kereng ini kemudian menjawab, “ini sanggeng namanya, kopi bukan, susu
juga bukan”. Sanggeng adalah kata bahasa Aceh yang berarti bodoh,
disebut bodoh karena kopi pesanan ini tidak jelas bentuknya, bukan kopi dan
bukan pula kopi susu. Namun kemudian istilah sanggeng ini bergeser
menjadi sanger, dan menjadi populer dikalangan mahasiswa saat itu yang tidak
terlalu suka atau tidak sanggup minum kopi keras ala Aceh, tetapi juga ingin
menikmati kopi dengan teman temannya, persis seperti saya saat itu.
Selain
berasal dari kata sanggeng, ada juga yang menduga kalau istilah sanger
ini berasal dari singkatan “sama-sama ngerti”, maksudnya minuman kopi-susu yang
dipesan tidak terlalu banyak susunya, sehingga harganya juga lebih miring
dibandingkan harga kopi-susu asli. Hampir bisa ditebak kalau yang memesan
seperti ini adalah mahasiswa yang memang dompetnya sering kosong, apalagi kalau
kiriman dari kampung belum tiba, tapi keinginan menikmai kopi selalu ada.
Dan,
dari manapun sejarah kata sanger berasal, yang pasti sanger makin populer,
tidak hanya di Aceh tetapi juga di luar Nanggroe. Makin banyaknya warung kopi
juga membuat sanger ini makin populer saja di kawasan Aceh. Kalau anda
penasaran dengan Sanger ini, datanglah ke Aceh, duduklah di warung kopi mana
saja yang anda temui, dan katakan pada pelayan, “bang, bi sanger saboh”.
Segelas minuman kecoklatan dan endapan susu dibawahnya akan disajikan di meja
anda, selanjutnya; selamat menikmati kopi bodoh ala Aceh.
Sanger emang luar luar biasa enaknya..
ReplyDeleteSanger arabica dan sanger robusta, keduanya memiliki citarasa yang punya kekhasan sendiri. Arabica berjejer di dataran tanah gayo, sedang robusta tumbuh subur di Lamno dan Tangse..
ReplyDeleteSanger arabica dan sanger robusta, keduanya memiliki citarasa yang punya kekhasan sendiri. Arabica berjejer di dataran tanah gayo, sedang robusta tumbuh subur di Lamno dan Tangse..
ReplyDeletedi Seulimum, kaki gunung seulawah juga ada Robusta..
DeleteJadi kangen aceh...di Sydney ga ada kopi enak...apalagi sanger...
ReplyDeletebawa kupi aceh kesana kak :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete