Apakah Tanaman Sawit Bisa Sebabkan Banjir dan Kekeringan?
"Dulu
kami gak pernah banjir bang, seingat saya, sejak kecil, gak pernah namanya kami
melihat banjir di kampung, tapi sejak ditanamin sawit sama PT itu (nama
perusahaan, edited), musim kemarau sungai kering, musim hujan kami banjir,
enggak tahu lah bang, entah kami kami yang bodoh, atau mereka yang berhasil
membodoh-bodohi kami" curhat
seorang kawan tentang kampungnya yang sekarang sedang di kepung banjir. Iya,
sejak beberapa tahun terakhir, di beberapa daerah di Aceh dimana banyak kebun
sawitnya, setiap hujan datang, bisa dipastikan mereka bakan kebanjiran.
Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa sawit bisa sebabkan banjir?
Pertanyaan
tersebut sebenarnya bisa dijawab semua oleh kita yang waktu SD dan SMP dulu
pernah belajar IPA. Ingat kan jenis-jenis akar tanaman? Ada yang akarnya
serabut seperti kelapa, dan akar tunggang seperti pohon asam jawa. Trus apa
hubungannya dengan banjir? Guru SD saya dulu cerita kalau akar tanaman tunggang
akan mengikat atau menyimpan air waktu hujan turun, dan akan dilepas kalau
musim kemarau, jadi kesediaan air selalu tersedia. Sebaliknya kalau akar
serabut seperti akar pohon sawit, dia tidak mengikat air sebaik akar tunggang
(atau malah gak mengikat sama sekali?) malah akar ini justru mengisap air untuk
dirinya sendiri. Ya, sudah rahasia umum kalau pohon sawit sangat rakus dengan
air, dan ini juga alasan kenapa daerah yang ditanami pohon sawit akan
kekurangan air, karena airnya memang diserap sama akarnya pohon sawit. Jadi sekilas terjawab kenapa sebenarnya sawit
sangat tidak baik untuk ekosistem alam ini.
Selain
masalah rakus air dan menyebabkan banjir, banyak efek negatif dari penanaman
sawit. Kita semua tahu kalau yang tanam sawit adalah perusahaan besar yang
punya uang. Mereka akan melakukan apa saja untuk bisa eksis, termasuk membayar
pejabat negara kita, agar mereka bisa nanam sawit. Iming-imingnya juga banyak,
ada yang kasi kash, ada juga yang ngasi persentase. Jadi bisa dibilang yang
paling menguntungkan dari tanam sawit ini ya perusahaan, yang sebagian besar
malah perusahaan luar. Sedangkan warga setempat tidak untung apa-apa, selain
dapat banjir sama kekurangan air, tergantung musim.
Baca Juga: Review Perizinan Kelapa Sawit
Selanjutnya, kalau sudah berhasil dapat izin (kelola hutan) selanjutnya kerjaan mereka adalah membabat hutan, bahasa kerennya deforesasi atau penggundulan hutan, untuk ditanamin sawit. Kalau hutan sudah gundul, tanaman nya cuma itu saja (sawit) secara ekosistem ini tidak sehat, dan sudah barang pasti ujung-ujungnya merusak lingkungan. Penggundulan hutan dan penanaman sawit juga merusak tempat tinggal binatang. Mereka yang dulunya bebas bermain diatas pohon, bebas mencari sumber makanan, kini mereka terusik, rumahnya hilang, mereka marah, turun ke kampung, dan menganggu warga. Dulu seingat saya gak pernah ada berita gajah merusak taman, tapi belakangan sejak banyak hutan diaceh dibabat, mereka sering turun kedesa, salah siapa?
Terakhir,
dan yang paling menyedihkan, izin kelola hutan ini bisanya berlangsung 20
hingga 25 tahun, dalam airtian selama itu pula perusahaan besar punya hak untuk
"menghancurkan" tanah kita. Merek bekingnya kuat, tidak ada yang
berani ganggu, NGO internasional yang benar-benar konsen terhadap perlindungan
alam dan margasatwa saja bisa mereka "kontrol" konon lagi tulisan
kecil ini yang kalau sudah dibacapun belum tentu di share. Jadi selama mereka
punya kuasa, selama itu pula kita kita menderita.
"Enggak
tahu lah bang, mungkin anak cucu kita nanti cuma bisa nyanyi, kalau tanah kita
itu subur, tongkat ditanam jadi tanaman. Sedang saat itu, tanahnya sudah
terlanjur tandus tanpa zat hara, tak bisa ditanam apa-apa" tutup si kawan
dengan perasaan hopeless, dengan segala kebijakan yang sudah dan sedang dibuat
oleh bapak-bapak kita yang punya kursi.
Baca Juga: Ketika Pasien RSJ Bertani
Saya share Bang ...
ReplyDeleteyup, makasih..
Deletedan sepertinya film2 yang mengatakan kalau akhirnya kita akan berperang karena air akan terjadi kali ya bang?
ReplyDeleteIya, kalau di Afrika barat mereka udah dari dulu perang sama air, gak ada habis2nya, kita tunggu giliran saja.
DeleteMantap kali ulasan suami eike, singkat padat dan jelas
ReplyDeletemakasih makasih :)
Delete