Terbang Dengan Pesawat Terbaik Dunia: Emirates Airlines
Awalnya saya pikir penerbangan Dubai - KL bakal kosong, secara sekarang musim haji dan tidak ada orang yang pergi umrah, asumsi saya penumpang juga akan sedikit, karena memang biasanya pesawat rute dari timur tengah ke Indonesia atau Malaysia, penumpangnya selalu didominasi oleh jamaah yang pulang umrah. Sebaliknya rute dari tanah air ke Dubai dipenuhi calon jamaan umrah.
Waktu balik kemarin dari Jakarta ke Dubai misanya, pesawat Boeing 777 300ER milik Emirates yang saya tumpangi konsidinya kosong melompong. Sehingga banyak penumpang mengambil satu derentan sendiri untuk tidur, deretan tengah khususnya. Kalau pesawat kosong seperti ini, rasanya seperti duduk di kelas bisnis tapi kursi ekonomi, hehe.
Nah, balik kali ini justru sebaliknya, baik dari Hamburg - Dubai, atau Dubai -Kuala Leuhob, pesawatnya full. Jadinya kalau begini, keinginan untuk duduk di kelas ekonomi rasa bisnis harus dipendam dalam-dalam.
Oh ya, setiap saya pulang pakai Emirates, saya lihat ada perbedaan yang signifikan dari penumpangnya. Kalau ke Malaysia umumnya didominasi bule, kemudian penumpang berwajah oriental, entah melayu cina atau orang Tiongkok sekitar (Hongkong Taiwan, dsb), dan terakhir penumpang berwajah melayu dan orang arab yang hampir sama banyaknya. TKI dapat dipastikan tidak ada yang naik Emirates rute KL, tapi ambil yang rute langsung CGK. Sedangkan jamaan umrah juga jarang, apa semuanya sudah di borong MAS atay Air Asia X?
Jarang-jarang kosong melompong begini |
Sebaliknya kalau rute ke Jakarta, hampir selalu di dominasi oleh Jamaah Umrah, malah pernah sekali waktu saya pulang, lebih dari setengah pesawat adalah jamaah umrah. Seteleah itu penumpang diikuti oleh TKI yang kerja di Arab, dan terakhir baru orang Indo atau bule yang berkunjung ke Indonesia. Eh, tapi TKI kan warga indo juga? Gimana ni?
Oh ya, naik Emirates ini banyak untungnya, pertama karena memang makanannya dijamin halal, kemudian juga paling murah dibandingkan maskapai lain, asal belinya online dan jauh-jauh hari sebelum penerbangan. kalau kita ikut jadi member frequent flyernya, fasilitas juga lebih banyak, waktu booking lebih mudah karena data kita sudah tersimpan di database mereka, tinggal tulis nomor anggota, jadi deh. kemudian saat check in juga dapat prioritas, tinggal tunjuin kartu anggota dan pasport saja boleh, tidak perlu print bukti booking dan sebagainya, karena memang booking kita sudah disimpan di database membership. Saat mau masuk ke pesawat, member juga dapat prioritas, tapi kalau yang ini jarang saya gunakan, saya selalu lebih memilih naik belakangan kedalam pesawat, nunggu penumpang lain yang 300 lebih duluan masuk kedalam, dari pada bengong nanti di dalam, mending puas-puasin nge net dulu di terminal bandara.
Baca Juga: Pengalaman Terbang dengan Qatar Airlines
Nah, kalau sudah di dalam, tinggal nikmati saja semua pelayanan yang ada, kuenya lah, ICE nya lah, pokoknya semuanya lah. Selamat terbang.
hawa lah saya naik, kapan aja saya?
ReplyDeleteyuk
Delete