Bus Antar kota di Aceh: Nyamannya Sama Seperti Pesawat Airbus A380
Setelah kemarin seharian jalan jalan di sekitaran Banda Aceh, mulai
dari Museum Aceh, Pantai Lampuuk, Ujung pancu, Hingga Pantai Ulee Lheu, malamnya saya dan istri harus pulang kembali
ke Bireun. Untuk pulang kesana, ada dua opsi transportasi di Aceh, naik L300
dan kalau malam, naik bus. Karena saya rada khawatir dengan L300 yang suka
ngebut dan kecelakaan, dan juga karena saya adalah penggemar berat bus,
akhirnya kami putuskan untuk naik bus.
Selesai shalat magrib di kawasan Beurawe,
saya dan istri menuju ke terminal baru di Batoh. Tiba disana, saya
sedikit kaget, karena biasanya banyak bus yang nunggu penumpang di jalan, namun
malam ini ini hampir tidak terlihat. Rupanya aparat dari dinas perhubungan
sedang "bertugas" disana sehingga tidak ada bus yang diperbolehkan
ngantri di pinggir jalan, pun begitu, harlan sang penguasa terminal masih
banyak disana.
Walau bisa saja beli tiket dengan para
harlan ini, saya tetap memutuskan untuk masuk kedalam, secara memang saya belum
pernah masuk kedalam terminal bus yang relatif baru ini. Setelah bayar parkir
sepeda motor Rp 1000 saja, sepeda motor saya arahkan ke parkiran yang ada di
sana.
Sampai didalam terminal, saya kaget dan
kagum. Dulunya saya pikir terminal ini kecil, karena pintu gerbangnya tak
besar-besar sekali. Tapi setelah masuk kedalam, ternyata cukup luas dan
bangunannya tertata cukup rapi. Bus- bus yang menunggu penumpang juga banyak
disana, tulisan ber AC, dan free WIFI hampir terdapat pada semua bus tersebut.
Yang menarik buat saya adalah empat buat bus berwarna orange dan tampak sangat
baru yang berdiri disana. Putra pelangi tertulis di
badannya. Tempat duduknya dari luar juga tampak mewah, ada bantal yang besar
serta selimut tebal, wow....ingatan saya langsung terbayang ke bus bus
eurolines yang sering saya pakai untuk menjelajah Eropa.
Memang bus Eurolines ini punya AC, WIFI dan
sebagainya, tapi dilihat dari luar, mereka kalah jauh dengan bus yang ada di
terminal Banda Aceh ini. Karena penasaran, saya langsung membujuk istri
untuk mau naik bus ini, dia mengangguk dan kami menuju lokel
penjualan tiket yang teletak di sudut terminat.
Setelah tanya tanya sedikit, kami dapat
informasi bahwa bus PATAS ini berangkat ke Medan, dan bisa turun di mana
saja sepanjang jalan. Karena kami cuma berangkat sampai Bireun, kami harus
bayar 160 ribu untuk dua orang. Opsi keberangkatan adalah jam 20.00, jam 20.30,
jam 21.00 dan terakhir 21.30. kami memutuskan mengambil yang terakhir, dengan
estimasi waktu sampai ke Bireun sekitar jam setengah 2 pagi. Setelah bayar,
kami kembali ke simpang surabaya, makan nasi goreng dan pulang ke rumah untuk
mengambil tas.
Menurut istri saya, harga 80 ribu per orang
ke Bireun sedikit agak mahal, karena biasanya cuma 60 ribu, tapi saya
bilang sekali kali tidak mengapa, toh itu cuma sekitar 7 euro, dan 7 euro
itu adalah harga yang biasanya harus saya tebus untuk membeli 2 biji kebab di Jerman :D.
Sekitar jam 9 lewat, kami kembali ke
terminal, bus sudah berdiri disana, mesin dinyalakan, calon penumpang juga
sedang memasukkan barang kedalam bagasi. Karena bawaan kami tidak banyak, kami
bawa saja keatas. Dan setelah masuk kedalam, saya tersenyum, menampakkan gigi
saya yang sedikit mancung :D. Interiornya luar biasa. Sangat mewah, kursi sangat
empuk, bahkan mengalahkan empuknya kursi pesawat Airbus A380 (kelas
ekonomi) punya emirates yang pernah saya naiki. Selimut dan bantal yang
diletakkan diatas kursi juga bersih, tidak bau. TV juga sedang di putar, ada
film India, dan saya tidak tertarik. Hape HTC saya keluarkan, dan mencoba
koneksi wifi yang ada di dalam mobil, dan cukup kencang.
Jika interiornya cukup mewah dan nyaman,
saya penasaran dengan WC-nya, saya kebelakang, dan ternyata WC nya juga cukup
bersih, kalah jauh dengan bus bus yang biasa saya naiki.
Setelah naik bus ini, saya ingin coba lagi
dan lagi, sehingga keinginan masa kecil saya yang sering tertunda untuk baik
bus, dengan ini bisa terpuaskan.
Oh ya, ada sedikit update, ternyata tiket bus jurusan Aceh - medan sekarang selain bisa dibeli sama harlan yang mutar-mutar di depan terminal, di loket resmi, bisa juga dibeli online via traveloka. Dan harganya bisa lebih murah daripada beli sama harlan ya? Yaudah, beli online saja kalau begitu.
Jak lom u Banda :D
aku juga pernah dari medan ke aceh pake bus malam...asik banget bus nya, walau tragedi tak menyenangkan terjadi...tas teman di gondol maling, saat kami tertidur dibus.. :(
ReplyDeletePerasaan saya lebih enak pakai Bus lah, secara saya belum pernah naek A380 :)
ReplyDelete