Maastricht - Kota Kedua Saya
Kota ini sendiri sekarang terletak di antara 2 negara cara yaitu Jerman dan Belgia. Kita ta bisa bersepeda untuk ke negara tersebut dari Maastricht. kota yang paling dekat dengan maastricht dari Jerman adalah kota Aachen, tempat dimana dulu pak presiden Habibie kuliah tentang pesawat. Kalau Negara Belgia maka kota yang paling dekat adalah Hasselt. kedua kota ini juga menjadi tempat kunjungan yang sering kami lakukan kalau sedang weekend.
Berikut adalah beberapa hal yang menarik tentang Maastricht:
- Elevasi kota ini adalah ah 49 m di di atas permukaan laut, cukup tinggi untuk sebuah kota di Belanda, Karena banyak kota lain letaknya justru di bawah permukaan laut seperti Amsterdam.
- Jumlah penduduk kota ini adalah sebanyak 277.000 orang, lebih kurang sama dengan jumlah penduduk kota Banda Aceh.
- Maastricht punya bahasa sendiri atau tepatnya dialek sendiri yang berbeda dengan bahasa Belanda secara umum dialek ini dikenal dengan sebutan Meestrecht kalau nggak salah. dalam sehari-hari penduduk asli maastricht umumnya menggunakan bahasa atau dialek ini. Jadi kalau ada orang Belanda dari kota lain berkunjung ke Maastricht mereka bisa langsung tahu bahwa ini pendatang bukan penduduk asli dari bahasanya.
- Penduduk di sini banyak tidak percaya dengan Tuhan jadi banyak gereja yang sudah ditutup dan bahkan Dijadikan restoran.
- Sint pieterberg, merupakan gunung yang tertinggi di sana dengan ketinggian mencapai 171 meter di atas permukaan laut dan menjadi tempat rekreasi favorit penduduk di sana
- Maastricht punya begitu banyak museum diantaranya adalah Bonnefanten museum dan Maastricht natural history museum. Jadi buat penggemar Museum Kota Ini wajib dikunjungi
- Maastricht juga terkenal dengan karnaval di mana setiap bulan Februari atau Maret setiap tahun, Mereka mengadakan festival yang sangat besar dan bahkan dikunjungi oleh penduduk kota lain di Belanda atau dari luar negeri.
- Meski kota kecil masih punya universitas yang sangat terkenal yaitu Maastricht University. Universitas ini punya sekitar 19.000 mahasiswa dari level Bachelor hingga doktoral. Universitas ini juga termasuk top 300 university di dunia. Tahun 2016 posisinya pernah di Rangking 88, sekarang sudah turun ke posisi 127 di dunia.
Oke, saya rasa sudah Itu saja cerita tentang Maastricht yang saya ingat. kalau ada salah silakan di Google sendiri. Selanjutnya silakan dinikmati foto-foto yang sempat saya ambil dulu waktu ya kuliah dan berkunjung ke sana kembali tahun 2016 Silam.
Selama bulan puasa Ini saya mencoba membuat tantangan buat diri sendiri yaitu one day one Post. Mengingat blog ini sekarang sudah sangat jarang saya update, jadi saya ingin menggunakan kesempatan Puasa tahun ini untuk lebih produktif, khususnya dengan memposting satu tulisan di blog situnis.com ini setiap hari menjelang buka puasa. Biasanya kalau kita nunggu buka puasa itu kan lama, tapi kalau ada kerjaan yang diburu, misalnya menulis, ada tantangan yang dirasakan sehingga waktu terasa lebih cepat. Walaupun sebenarnya lebih bagus kalau ibadah seperti mengaji. Tapi saya anggap memposting tulisan ini adalah salah satu bentuk ibadah atau sharing experience dengan teman-teman yang membaca blog ini. Topik topik postingan itu terkait dengan pengalaman jalan-jalan di Eropa, Afrika, Amerika dan Asia tentunya, baik kota atau negaranya. Masing-masing kota yang ingin saya post tulisannya sudah saya buatkan list. Berikut adalah kota yang ingin saya post setiap hari selama bulan puasa. Kalau mau membaca cerita di masing-masing kota ini silahkan di klik langsung Link di kota tersebut.
Aachen - Jerman
Bergen - Norway
Helsinki - Finlandia
Copenhagen- Denmark
Berlin - Jerman
Jenewa - Swiss
Istanbul - Turki
Jena - Jerman
London - Inggris
Brussel - Belgia
Tehran - Iran
Kairo - Mesir
Vancouver - Kanada
Fort Portal - Uganda
Arba Minch - Ethiopia
Dusseldorf - Jerman
Budapest - Hungaria
Delhi - India
Hanoi - Vietnam
Riga - Latvia
Bangkok - Thailand
Kuala Leuhob - Malaya
Bangalore - India
Bonn - Jerman
Warsawa - Polandia
Vienna - Austria
Bratislava - Slovakia
Praha - Ceko
Paris kenapa enggak ada ya? Hmm, enggak ada menariknya untuk saya. Mending Jantho city :)
Semangat menulis cek gu kami, semoga kami bisa mengikuti jejak ☺️
ReplyDeleteBukannya Belanda itu mahal biaya hidupnya?
ReplyDelete