Header Ads

Consecutive sampling, convenience sampling, dan purposive sampling

Consecutive sampling, convenience sampling, dan purposive sampling adalah tiga teknik pengambilan sampel non-random (tidak acak) yang sering digunakan dalam penelitian. Meskipun ketiganya digunakan untuk memilih sampel dengan cara yang tidak acak, masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama di antara ketiganya:

1. Consecutive Sampling

  • Definisi: Dalam consecutive sampling, peserta atau unit sampel dipilih secara berurutan (berdasarkan waktu atau urutan kedatangan) selama periode tertentu hingga jumlah sampel yang dibutuhkan tercapai.
  • Karakteristik:
    • Sampel diambil secara berturut-turut, berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.
    • Fokus pada mengumpulkan sampel yang memenuhi kriteria spesifik selama periode waktu tertentu (misalnya, mengambil sampel dari semua pasien yang datang ke rumah sakit dalam jangka waktu tertentu).
  • Kelebihan:
    • Berguna jika ada batasan waktu atau populasi yang terbatas.
    • Memastikan semua peserta yang memenuhi kriteria dimasukkan.
  • Kelemahan:
    • Tidak ada pemilihan acak, yang berarti hasil mungkin tidak dapat digeneralisasi ke seluruh populasi yang lebih besar.

2. Convenience Sampling

  • Definisi: Dalam convenience sampling, sampel dipilih berdasarkan kenyamanan atau kemudahan akses. Peneliti memilih individu yang paling mudah dijangkau atau yang ada dalam jangkauan mereka.
  • Karakteristik:
    • Sampel diambil berdasarkan siapa yang tersedia atau mudah dijangkau oleh peneliti.
    • Tidak ada kriteria khusus selain kemudahan akses.
  • Kelebihan:
    • Mudah dan murah untuk dilakukan, terutama jika ada keterbatasan waktu atau sumber daya.
  • Kelemahan:
    • Tidak representatif, karena sampel hanya mencakup individu yang mudah dijangkau dan mungkin tidak mencerminkan populasi yang lebih luas.
    • Hasil penelitian lebih rentan terhadap bias dan tidak dapat digeneralisasi.

3. Purposive (Judgmental) Sampling

  • Definisi: Dalam purposive sampling, peneliti memilih sampel dengan sengaja berdasarkan kriteria tertentu yang dianggap relevan untuk tujuan penelitian. Sampel dipilih karena mereka memiliki karakteristik yang diinginkan atau spesifik yang relevan untuk pertanyaan penelitian.
  • Karakteristik:
    • Peneliti secara sengaja memilih peserta yang memiliki pengalaman atau karakteristik tertentu yang diinginkan untuk penelitian.
    • Sampel diambil dengan tujuan tertentu, seperti mencari orang yang memiliki pengetahuan khusus, pengalaman, atau kondisi yang relevan dengan topik penelitian.
  • Kelebihan:
    • Berguna untuk penelitian yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang kelompok atau individu tertentu.
    • Efektif untuk studi kasus atau penelitian eksploratif.
  • Kelemahan:
    • Potensi bias tinggi karena pemilihan sampel sangat bergantung pada keputusan peneliti.
    • Tidak dapat digeneralisasi karena sampel tidak diambil secara acak dan hanya mewakili kelompok yang sangat spesifik.

Kesimpulan:

  • Consecutive sampling lebih terstruktur dan sistematis dibandingkan dengan convenience sampling, karena berdasarkan urutan kedatangan atau waktu tertentu, namun tetap tidak acak.
  • Convenience sampling adalah yang paling sederhana dan cepat, tetapi paling rentan terhadap bias dan hasilnya sering tidak bisa digeneralisasi.
  • Purposive sampling memberi perhatian khusus pada pemilihan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian dan kriteria yang relevan, tetapi pemilihan ini bisa sangat subyektif dan rentan terhadap bias peneliti.

Setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pemilihan teknik yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian serta keterbatasan yang ada.

No comments

Powered by Blogger.